Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pagi hari ini, (25/4) telah berlangsung acara Halal Bihalal dan Hari Bermuhammadiyah bagi seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta. Selain secara langsung, acara ini juga disiarkan melalui live streaming kanal Youtube TvMu.
Ma’mun Murod, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dalam sambutannya mengajak semua orang untuk bersama membangun UMJ dengan penuh rasa memiliki. “Harus ada rasa memiliki UMJ” tegasnya. Ia menuturkan bahwa UMJ sendiri masih harus membenahi banyak hal.
Salah satunya adalah target jumlah mahasiswa sebanyak 5000 orang. Dengan target jumlah mahasiswa sebanyak itu, harapannya UMJ dapat memperoleh lebih banyak MoU dan kerjasama dengan berbagai pihak. Selain itu, kesejahteraan tenaga pendidik dan segenap civitas akademik juga dapat terjamin lebih baik.
Bukan hanya target jumlah mahasiswa saja, sederet program juga telah menunggu untuk terrealisasikan. Ma’mun menjelaskan bahwa UMJ sedang mengusahakan beberapa program yang ramah lingkungan untuk kampus, mulai dari Green Campus, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Gerakan Infak Pendidikan 111 Muhammadiyah, Ikhtiar Pengadaan Dana Abadi Pendidikan Muhammadiyah
Adapun Ketua Badan Pelaksana Harian UMJ, Nandi Rahman, dalam sambutannya menambahkan bahwa setiap orang harus bisa menjadi pribadi yang unggul. Menjadi pribadi yang unggul ini dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti datang ke kegiatan on-time, senantiasa tepat waktu, dan sebagainya.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh hadirin agar memanfaatkan waktu dan momen sebaik mungkin di UMJ untuk memperdalam wawasan tentang Muhammadiyah. “Kita berharap semua civitas akademika UMJ perlahan tapi pasti memahami apa Muhammadiyah itu” pesannya.
Setelah kedua sambutan tersebut, barulah acara inti dimulai, yaitu ceramah dari Agus Taufiqurrahman. Tema ceramah tidak jauh dari tema kegiatan, yaitu “Meningkatkan Ukhuwah Menuju Pribadi Unggul”. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan pentingnya meminta maaf kepada sesama manusia.
Menurutnya, Ramadan adalah momen untuk memohon ampun kepada Allah selaku Sang Pencipta. Adapun Syawal adalah momen untuk memohon maaf kepada sesama manusia. Yang selanjutnya menjadi tugas bagi seorang muslim adalah mempertahankan bagaimana caranya agar dosa dan kesalahan yang dahulu pernah diperbuat tidak dilakukan kembali.