Berita

Perempuan dan Masalah Kesehatan Reproduksi yang Umum Terjadi

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Oleh sebagian masyarakat, berbicara mengenai kesehatan reproduksi masih dianggap hal yang tabu. Padahal, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi penting diperkenalkan oleh orang tua kepada anaknya, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Fitnaningsih Endang selaku Bidan RS PKU Muhammadiyah Gamping dalam acara Kolaborasi (Komunikasi Lintas Bidang Oleh Praktisi) di akun Youtube @PKU Gamping.

Acara yang diadakan pada Sabtu (11/9) ini mengangkat tema “Love Your Self: Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita dan Cara Mencegahnya”. Fitnaningsih menjelaskan bahwa masalah yang paling sering dirasakan perempuan adalah keputihan. Ia mengatakan, keputihan tidak menjadi masalah selama masih dalam keadaan normal, artinya tidak terasa gatal, warna dari keputihan tersebut tidak berwarna kuning, dan tidak berbau.

Akan tetapi, jika ketiga tanda-tanda ini muncul, kata Fitnaningsih, perempuan perlu mewaspadainya dan sebisa mungkin segera mengkonsultasikannya ke dokter. Menurutnya, mencegah keputihan dengan membilas menggunakan air daun sirih terlau sering tidak disarankan, karena akan merusak bakteri baik yang ada pada vagina.

Baca Juga: Kenali Kanker Serviks Sedari Dini

Selain itu, lanjutnya, masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi adalah gangguan haid atau desminore, yakni rasa nyeri yang dirasakan pada saat haid. Ia mengatakan, jika nyeri tersebut masih dalam bentuk yang wajar maka tidak menjadi masalah karena itu merupakan hal yang lumrah, tetapi jika rasa nyeri tersebut sudah terasa sangat sakit bahkan sampai mengalami pingsan, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter, agar mendapat penanganan secara cepat dan tepat.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa angka kematian pada perempuan yang diakibatkan karena kanker serviks dan kanker payudara sangat banyak. Kanker serviks dan kanker payudara, kata Fitnaningsih, dapat dideteksi sejak dini. Lebih lanjut ia mengatakan, cara mendeteksi kanker serviks sejak dini adalah dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), yakni meneteskan asam cuka pada permukaan mulut rahim, hal ini dapat dilakukan pemeriksaan di puskesmas atau rumah sakit.

Selain dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), kata Fitnaningsih, mendeteksi kanker serviks bisa menggunakan Pap smear. “Tentunya pemeriksaan dengan IVA dan pap smear ini hanya boleh dilakukan pada perempuan yang sudah menikah, dan sebaiknya dilakukan selama tiga tahun sekali,” jelas Fitnaninsih.

Sementara itu, cara mendeteksi kanker payudara sejak dini, Fitnaningsih melanjutkan, adalah dengan meraba area sekitar payudara apakah terdapat benjolan atau tidak. Ia menambahkan, apabila terdapat benjolan maka perlu hati-hati dan segera periksakan ke dokter agar dapat ditangani labih lanjut.

Baca Juga: Bayang Mengerikan Kanker Payudara, Kenali Gejalanya

Mengenai pernyataan memakai celana ketat dapat menyebabkan kemandulan, Fitnaningsih menjelaskan bahwa memakai celana ketat tidak ada kaitannya dengan masalah kemandulan. Artinya, memakai celana ketat dapat menyebabkan kemandulan adalah mitos. Meski begitu, katanya, pemakaian celana ketat bagi perempuan sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan akan membuat area sekitar vagina menjadi lembab dan dapat menyebabkan keputihan.

Menanggapi pertanyaan apakah kista ovarium hanya terjadi pada perempuan yang sudah berkeluarga, Fitnaningsih menjawab, baik perempuan yang sudah berkeluarga maupun perempuan yang belum berkeluarga keduanya sama-sama mempunyai risiko penyakit kista ovarium, apabila tidak rutin menjaga kebersihan dan kesehatan sistem reproduksi.

Kemudian, menanggapi pertanyaan apakah stres dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, Fitnaningsih menjawab: ya. Stres, menurutnya, bisa mempengaruhi menstruasi tidak teratur, karena stres akan mempengaruhi hipotalamus sehingga hipotalamus ini akan berpengaruh pula pada organ reproduksi dan akan menghambat datangnya menstruasi. (rizka)

Related posts
Berita

Mahasiswa FK UAD Fokus Wujudkan Masa Depan Remaja yang Sehat dan Bahagia

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM). Kegiatan kali ini mengusung tema…
Tokoh

Hidup ala Mami Gelora: Sesekali di Bungkusan Kacang, Sesekali di Bait Puisi

Oleh: Ahimsa W. Swadeshi “Panggil aja Mami Gelora!” suara riang itu tidak lain dan tidak bukan adalah milik Herni Widiastuti Yanuarsasi. Sapaan…
Berita

PP Nasyiatul Aisyiah Dorong Perempuan Jadi Agen Perubahan Efektif Mitigasi Perubahan Iklim

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Perubahan iklim menjadi isu global yang mendapat atensi besar dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA). Berdasarkan data PBB,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *